Visit My Awesome Photo's Galleries Other World's, Click Here to see!

Search This Blog

Friday, June 24, 2011

Wow! Batik Indonesia Dipromosikan di Jerman

Elvan Dany Sutrisno - detikNews

Jumat, 24/06/2011 21:41 WIB

Wow! Batik Indonesia Dipromosikan di Jerman
Foto: detikcom
 
Jakarta - Budaya Indonesia terus mendunia. KJRI Hamburg mempromosikan batik Indonesia di Jerman. Ternyata banyak peminat batik di Jerman.

Hal ini dilakukan dalam bingkai promosi seni budaya Indonesia di wilayah kerja Jerman Utara. Pada hari Kamis tanggal 23 Juni 2011, KJRI Hamburg telah menyelenggarakan acara pengenalan dan demo batik dengan tema “The Beauty of Batik: An Indonesian Heritage” bertempat di Wisma Konjen RI Hamburg.

Acara tersebut dihadiri oleh 25 tamu undangan antara lain Konjen AS, China, India, Venezuela, Yunani, Mesir, para spouse dari beberapa kepala perwakilan asing di Hamburg yang tergabung dalam Consular Women Club, Dir. Hublu Kadun Hamburg, pengusaha, dan sejumlah media internasional.

Dalam sambutannya, Konjen RI Hamburg M. Estella Anwar Bey mengemukakan bahwa maksud diselenggarakannya acara ini adalah untuk memperkenalkan dan meningkatkan pengetahuan para tamu undangan mengenai batik. Batik merupakan salah satu produk tekstil Indonesia yang dibuat dengan sentuhan budaya tradisional.

"Batik Indonesia berasal dari beragam daerah yang dapat dikenal melalui warna dan coraknya. Setiap corak pada sehelai kain batik memiliki arti yang berbeda. Saat ini batik telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan budaya milik bangsa Indonesia," tuturnya.

Acara promosi dan demo batik tersebut dikemas dalam waktu 2 jam dan dipandu oleh Frau Annegret Haake, seorang pakar batik berkebangsaan Jerman. Sejak tahun 1970 ia telah menekuni batik Indonesia dan menulis beberapa buku, diantaranya “Javanische Batik : Methode – Symbolik - Geschichte“ .

Acara dilaksanakan dalam tiga sesi, yaitu pemutaran film mengenai produksi batik berjudul “Indonesian Batik : A Living Art, Local Tradition and National Pride“, presentasi berisi penjelasan mengenai sejarah, jenis dan corak batik, dan praktek pembuatan batik dengan teknik menggunakan canting dan pencelupan kain dengan mengaplikasikan malam di atas kain sebagai bahan untuk menahan bahan pewarna.


(van/gah)


Follow twitter @detikcom dan gabung komunitas detikcom di facebook

source : http://www.detiknews.com/read/2011/06/24/214114/1668322/10/wow-batik-indonesia-dipromosikan-di-jerman?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+detik%2FBPZW+%28detikcom%29

Giovanni van Bronckhorst Kunjungi Jakarta, Cesc Fabregas Melatih Sepak Bola di Bali

Ditulis 24 Jun 2011 pukul 11:44
Giovanni van Bronckhorst, mantan pemain tim nasional Belanda datang berkunjung ke Jakarta. Pemain berdarah Maluku itu berada di Indonesia selama 6 hari. Dalam lawatannya ini Gio belum berencana mengunjungi Maluku yang merupakan tanah leluhurnya.
Giovanni van Bronckhorst, begitu bersemangat ketika pesawatnya mendarat di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Jakarta. "Just landed in Jakarta," begitu petiknya dalam akun Twitter-nya pada Selasa (21/6) pagi. Gio direncanakan menjalani serangkaian acara termasuk tampil di beberapa cara televisi tanah air.
Gio akan melaksanakan foundation gala dinner pada 24 Juni di Hotel Indonesia Kempinski. Di sana, ia akan melelang beberapa barang miliknya termasuk jersey rekan-rekannya di Barcelona, seperti Lionel Messi, Andres Iniesta, dan Xavi Hernandez. Salah satu barang bersejarah yang akan dilelang adalah fotonya ketika mencetak gol spektakuler ke gawang Uruguay saat semi final Piala Dunia 2010. Hasil lelang tersebut rencananya diperuntukkan bagi anak-anak Indonesia.
Selain itu, di Indonesia, Giovanni van Bronckhorst akan meresmikan "Giovanni van Bronckhorst @ all children of Indonesia", yaitu lembaga kepedulian sosial untuk membantu anak-anak kurang mampu. Giovanni van Bronckhorst seakan sulit melupakan Indonesia, tanah kelahiran ibunya yang bermarga Sapulete asal Maluku.
Pemain berdarah Maluku itu sudah lama dikabarkan ingin mengunjungi Indonesia namun baru kali ini terwujud. Sebelumnya pada Maret lalu, Gio direncankan akan bergabung dengan 20 pemain berdarah Maluku-Belanda dalam program "Indonesia Tanah Air Beta" yang digagas oleh kantor staf khusus presiden bidang pembangunan daerah dan otonomi daerah, bekerjasama dengan kantor Menpora. Namun, rencana itu batal dan baru kali inilah mantan kapten Belanda di Piala Dunia 2010 itu bisa datang ke Indonesia.
Setibanya di Jakarta, Gio langsung menghadiri konferensi pers di Ballroom Grand Hyatt Hotel. Giovanni melayani semua keinginan penggemarnya, termasuk foto bersama atau permintaan tanda-tangan. Semua pertanyaan wartawan dijawabnya tuntas dengan santun. Termasuk pertanyaan tentang makanan apa yang dia bayangkan ketika berencana berkunjung ke Jakarta, Gio menjawab, "Saya juga suka sate dan gado-gado," katanya dalam bahasa Inggris.
Dalam konferensi pers Gio mengatakan, "Saya datang untuk mengabdi. Memberikan sumbangsih untuk anak-anak Indonesia yang hidup dalam taraf kemiskinan melalui sebuah foundation yang saya dirikan,". Selain itu juga menambahkan, "Sebuah kebanggaan bisa membantu anak-anak Indonesia saat saya telah memutuskan pensiun sebagai pesepak bola,".
Giovanni van Bronckhorst lahir di Rotterdam, 5 Mei 1975. Diusianya yang 36 tahun tersebut, Gio merupakan salah satu legenda sepak bola Belanda. Gio memperkuat tim Belanda sejak Piala Dunia 1998 di Prancis hingga Piala Dunia 2010 di Afsel dimana ia mencetak 6 gol dan dipercaya menjadi kapten tim. Sebagai kapten Timnas Belanda, Gio membawa negaranya lolos ke putaran final Piala Dunia 2010 dengan 6 kemenangan berturut-turut selama kualifikasi dan terus melaju hingga final Piala Dunia sebelum dikalahkan Spanyol.
Terakhir Gio bermain bersama Feyenoord Rotterdam di Eredivisie sejak 2007 hingga pensiunnya 2010 lalu.  Selama kariernya Gio pernah membela RKC Waalwijk, Glaslow Ranger, Arsenal, dan sukses membawa Barcelona mejuarai Liga Champions 2006.
Giovanni van Bronckhorst tampil dalam laga eksebisi Starbol yang berlangsung Rabu, 22 Juni 2011, di Senayan. Dalam pertandingan tersebut mempertemukan Dream Team of Indonesia (Red Team) dan International Star (White Team). Kesudahan akhirnya 0-2 untuk kemenangan International Star yang diperkuat Gio meski bermain selama 1 babak. Gio diberi kehormatan mengenakan ban kapten memimpin kumpulan pemain asing di tim International Stars.
Van Bronckhorst bukanlah satu-satunya pesepakbola top yang datang ke Indonesia di bulan Juni ini. Cesc Fabregas juga datang ke tanah air, bahkan dalam hari yang sama saat kedatangan Giovanni van Bronckhorst.

Cesc Fabregas Melatih Sepak Bola di Bali
Cesc Fabregas datang ke Indonesia sebagai duta Biskuat untuk program Laskar Fabregas dan Biskuat Tiger Cup. Fabregas merupakan kapten Arsenal  sekaligus pemain nasional Spanyol. Ia datang dari Eropa dan tiba di Jakarta pada Selasa (21/6/2011) tengah malam.
Cesc mengaku terkesan dengan sambutan yang diberikan padanya di Bandara Soekarno Hatta. "Terima kasih banyak atas sambutan yang diberikan di airport. Saya tak pernah memperkirakan bakal seperti ini, terlebih ini sudah pukul 23. Love u guys! Kalian adalah yang terbaik", ujarnya seperti dilansir detiksport.com. Fabregas juga mengutarakan bahwa ia merasa terhormat karena menghuni kamar yang pernah digunakan presiden Amerika Serikat Barack Obama di Hotel Shangri-La.
Fabregas memiliki agenda selama dua hari (22-23 Juni) di Jakarta dan Bali dalam rangkaian acara puncak Biskuat Tiger Cup 2011. Pada Rabu (22/6/2011), Fabregas melakukan konferensi pers di Jakarta kemudian pada Kamis (23/6/2011) di Bali akan bertemu dan melatih anak-anak yang terpilih melalui kompetisi Biskuat Tiger Cup 2011. Dari penjaringan bibit muda lewat kompetisi di Jakarta, Medan, Makassar, Surabaya, Bandung, Solo, yang digelar sejak 28 Mei lalu, telah melahirkan tim finalis dari Medan dan Bandung.
Seperti dilansir vivanews.com, Fabregas mengutarakan bahwa anak-anak Indonesia memiliki potensi yang besar. Namun, untuk maju ke tingkat yang lebih tinggi, masih banyak hal yang harus dilakukan oleh Indonesia. "Masa depan Indonesia cerah. Lewat Twitter saya jadi tahu pertandingan yang dilakukan Indonesia. Saya suka cara mereka bermain, energi, gaya, dan teknik. Namun, Anda harus realistis dan harus melangkah satu per satu, semua harus ada perkembangannya".

Temukan informasi sejenis di alamat berikut:

Cesc Fabregas - Foto Courtesy : Reuters/Andrea Comas
Giovanni Van Bronckhorst - Foto Courtesy : foto.vivanews.com

http://www.indonesia.travel/id/news/detail/419/giovanni-van-bronckhorst-kunjungi-jakarta-cesc-fabregas-melatih-sepak-bola-di-bali

Pilgrimage Journey to Borobudur with Richard Gere

Tanggal: 19 Jun 2011 Mulai: 08:00 Hingga: 15:00

Untuk lebih mempopulerkan Candi Borobudur dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata akan mengundang Richard Gere untuk melakukan kunjungan ke candi yang ditetapkan UNESCO sebagai World Heritage atau warisan dunia. 
Richard Gere rencananya akan mengunjungi Indonesia pada pertengahan Juni. Richard Gere sendiri merupakan seorang penganut Budha dan disebut-sebut merasa penasaran dengan Candi Borobudur. Sebagai penganut Budhist, kunjungan ke Candi Borobudur adalah sama halnya dengan ke Mekah bagi kaum Muslim.
Kedatangan Gere bersama istrinya, Carey Lowell dan anaknya, Homer James Jigme. Mereka akan menjadi tamu undangan dalam pementasan Sendratari Mahakarya Borobudur (The Masterpiece of Borobudur Ballet) yang akan berlangsung selama 2 jam penuh dari pukul 07.00 hingga 09.00 malam. Acara tersebut digelar di panggung terbuka Aksobya sebelah timur kaki Candi Borobudur pada Minggu malam 26 Juni 2011. 
Rangkaian kegiatan kunjungan Richard Gere yang akan diliput khusus dalam program “Pilgrimage Journey to Borobudur with Richard Gere". Kedatangan Richard Gere diharapkan akan menyedot lebih banyak turis-turis asing untuk datang ke Indonesia dan menikmati kebudayaannya.
Kedatangan aktor tampan pasangan Julia Roberts di film Pretty Woman itu merupakan  undangan komunitas Budhis serta pemerintah Indonesia. Kedatangan Richard ditargetkan untuk mempromosikan Candi Borobudur dan kampanye pemulihan Kota Yogyakarta pasca Merapi.
Candi Borobudur berjarak hanya 1 jam dari Yogyakarta. Selama perjalanan ke Borobudur, nikmatilah udara sejuk kota Magelang dengan pohon besar yang rindang berjajar. Borobudur sendiri berdiri tinggi dengan latar belakang spektakuler pegunungan Manoreh yang mengelilinginya. 
Foto Courtesy : www.zimbio.com

Solo Batik Carnival 2011

  Tanggal: 25 Jun 2011 Mulai: 20:00 Hingga: 23:00

SBC2011Bersiaplah menantikan salah satu pagelaran kolosal paling ditunggu-tunggu yaitu Solo Batik Carnival 2011. Festival ini diselenggarakan pada 25 Juni 2011 dengan venue utamanya yaitu sepanjang Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa tengah. Tema yang diangkat dalam SBC 2011 kali ini adalah “Legenda”.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang biasanya digelar pada siang atau sore hari maka tahun ini akan digelar pada malam hari. Acara akan dimulai pukul 19.00 WIB dengan menempuh rute start di Solo Centre Point (SCP) Purwosari dan finish di Balai kota Surakarta. Selain itu setidaknya ada 5 titik strategis ditempatkan di tepi jalan di pusat kota Solo. 
Hingga saat ini terhitung jumlah peserta yang ikut memeriahkan pagelaran ini mencapai 200 orang, terdiri dari kalangan pelajar, mahasiswa, seniman, dan masyarakat umum. Karnaval yang bertemakan batik tersebut diperkirakan akan menyedot perhatian ratusan ribu orang seperti tahun 2008, 2009, dan 2010.
Bagi Anda yang ingin menikmati karnaval secara nyaman maka telah disediakan panggung khusus berukuran raksasa dengan tata lampu yang menarik. Selain itu disiapkan juga panggung khusus untuk penonton yang membayar tiket seharga antara Rp50.000,00-100.000,00 per orang.
Dengan menggunakan batik sebagai bahan utama, peserta akan membuat kostum karnaval sesuai dengan tema yang ditentukan. Ratusan model akan memperagakan busana batik hasil kreasi mandiri dengan tampilan dan desain atraktif, memikat, dan berani.
Solo Batik Carnival merupakan festival yang dirancang pemerintah kota Surakarta untuk mengangkat citra batik dan Solo sebagai kota batik. Pagelaran karnival ini juga untuk menjaga kelestarian batik sebagai salah satu kekayaan budaya paling identik di Solo.

Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi:
Anda dapat mencari informasi sejenis di alamat berikut.
Dinas Komunikasi dan Informatika
Jl. Jendral Sudirman No. 2
Surakarta 57111
Telp./Fax (0271) 643454
Website: www.surakarta.go.id
Email: diskominfo@surakarta.go.id

Bebaskan Darsem, Kementrian Luar Negeri Indonesia Bayar "Diat" Rp 4,7 Milyar Rupiah


Hindra Liu | Heru Margianto | Senin, 20 Juni 2011 | 13:14 WIB
   
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Tuty Kartika Sari (20), tenaga kerja Indonesia asal Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menangis saat menuturkan kisahnya yang mengalami kekerasan dan penipuan dari majikannya selama bekerja di Kuching, Sarawak, Malaysia, di kantor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat, Bandung, Rabu (26/1/2011) dinihari. Tuty bersama 13 TKI lainnya dipulangkan ke Indonesia karena mengalami berbagai masalah selama bekerja di Malaysia, seperti kekerasan oleh majikan, penipuan agen tenaga kerja, dan perdagangan manusia.
JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi I DPR RI menyetujui usulan Kementerian Luar Negeri RI untuk segera membayar diat atau uang kompensasi terhadap Darsem binti Daud, tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi, yang divonis mati pada Januari 2011 karena terbukti membunuh majikannya.
Namun, pihak keluarga bersedia memaafkan asalkan Darsem, TKI asal Subang, Jawa Barat tersebut, bersedia membayar diat sebesar Rp 4,7 miliar. "Terkait kasus Darsem binti Daud, Komisi I DPR RI menyetujui usulan Kementerian Luar Negeri untuk membayar diat sebesar Rp 4,7 miliar," kata Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq ketika membacakan salah satu keputusan rapat kerja dengan Kemlu, Senin (20/6/2011).
Dana ini akan diambil dari anggaran Kemlu terkait perlindungan warga negara Indonesia di luar negeri. Menlu Marty Natalegawa mengatakan, soal pembayaran uang diat, Kemlu sebenarnya sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan BNP2TKI.
Kemenakertrans dan BNP2TKI juga memiliki anggaran tersendiri untuk perlindungan tenaga kerja Indoensia di luar negeri. "Namun, koordinasi ini belum membuahkan hasil," kata Marty.
Menlu mengatakan, pemerintah harus segera membayarkan uang diat tersebut, mengingat batas waktu pembayaran diat tersebut jatuh tempo pada 7 Juli. Bahkan, berkaca dari kasus eksekusi mati terhadap Ruyati binti Satubino (54), Menlu berniat mempercepat pelunasan uang diat. "Kami khawatir, deadline langkah-langkahnya lebih awal dari itu," kata Marty.
Ia menegaskan, perlindungan WNI di luar negeri menjadi tanggung jawab pemerintah, terlepas dari perbedaan peran kementerian yang ada. "Berbicara perlindungan warga negara, kita bicara sebagai satu-kesatuan. Pemerintah tidak disekat-sekat kementerian mana. Kita harus memberikan wujud kepedulian. Kemlu sudah siap bertindak," katanya.
Hal senada disampaikan anggota Komisi I DPR RI Tjahjo Kumolo. "Jangan terjebak kementerian mana yang bertanggung jawab atas pembayaran diat. Pemerintah wajib memberikan perlindungan warga negara yang ada di luar negeri. Soal dari mana uangnya, itu bukan ranah kita. Itu ranah pemerintah," kata Tjahjo.
Sementara itu, anggota Komisi I DPR RI Teguh Juwarno mengatakan, keputusan Komisi I DPR RI ini dapat disampaikan pada rapat paripurna DPR RI agar dapat menjadi keputusan politik. Dengan demikian, bobot keputusan tersebut menjadi lebih kuat.
Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah, beberapa waktu lalu, mengkritik pemerintah, yang seharusnya bisa bertindak cepat mengatasi masalah, termasuk dengan langsung membayari uang diat itu. Apalagi, menurut Anis, pemerintah bukannya tidak punya uang mengingat dari setiap TKI yang akan diberangkatkan, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengutip secara resmi uang sebesar 15 dollar AS untuk biaya perlindungan TKI. Kutipan itu kemudian menjadi pendapatan negara bukan pajak kementerian bersangkutan.
"Jadi, enggak ada itu pemerintah tidak punya uang. Enggak perlulah sampai menunggu disumbang dermawan negara lain. Begitu ada keputusan besaran uang diat yang diminta keluarga korban, pemerintah semestinya langsung mengumumkan akan membayari. Kalau uang segitu saja minta dibayari dermawan, mau jadi apa negara kita ini?" ujar Anis.
Ia juga mempertanyakan transparansi besaran dana dan pertanggungjawaban penggunaan uang kutipan biaya perlindungan TKI itu, yang selama ini dinilainya tidak jelas.

source : http://nasional.kompas.com/read/2011/06/20/13143523/Bebaskan.Darsem.Kemlu.Bayar.Diat.Rp.4.7.M

TKI Terancam Dihukum Mati. Daud: Pak Presiden, Tolong Bawa Anak Saya Pulang...

Maria Natalia | Inggried | Rabu, 22 Juni 2011 | 13:31 WIB
Maria Natalia Ayah Darsem, TKI yang terancam dihukum mati di Arab Saudi, Daud Tawar, mendatangi Gedung DPR, Jakarta, Rabu (22/6/2011). 

JAKARTA, KOMPAS.com - Ayah Darsem, TKI yang terancam dihukum mati di Arab Saudi, Daud Tawar menyatakan keinginannya bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia mengatakan, jika bertemu Presiden, ia akan meminta agar pemerintah bisa memperjuangkan nasib anaknya yang terancam dihukum mati karena telah membunuh majikannya. Jika uang tebusan yang diminta keluarga korban tak dipenuhi, Darsem akan dihukum mati pada 7 Juli mendatang.
"Kalau bisa, saya bicara sama SBY. Ambil anak saya, bawa pulang. Pokoknya, kalau ada yang antar, saya akan bertemu SBY. Bagaimana tanggungjawabnya itu. Anak saya enggak bisa pulang. Cepat pulang, kalau ada uang. Bulan-bulan ini harus dibawa, ibunya sudah kangen," kata Daud, saat mendatangi Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (22/06/2011).
Menurutnya, Darsem tak membuat kesalahan dengan membunuh majikannya. Ia mengatakan, anaknya melakukan hal tersebut karena membela diri. "Tolong Pak SBY, jemput anak saya harus bawa pulang. Anak saya kan enggak salah, mau kerja bantu orang tua. Itu kan majikannya enggak bener mau bela diri," imbuhnya.
Darsem merupakan TKI asal Subang, Jawa Barat. Pada bulan Desember 2007, ia terbukti bersalah di Pengadilan Riyadh karena melakukan pembunuhan terhadap majikannya seorang warga negara Yaman. Pada tanggal 6 Mei 2009, Darsem didakwa hukuman mati oleh Pengadilan Riyadh. Namun, berkat kerja sama antara pihak Lajnah Islah (Komisi Jasa Baik untuk Perdamaian dan Pemberian Maaf) Riyadh dan Pejabat Gubernur Riyadh, Darsem akhirnya mendapatkan maaf dari ahli waris korban dengan kompensasi membayar uang diyat sebesar 2 juta riyal atau sekitar Rp 4,7 miliar.

source : http://nasional.kompas.com/read/2011/06/22/1331219/Daud.Pak.SBY.Bawa.Anak.Saya.Pulang.

Kompensasi Hukuman Mati Besok Uang Diyat Darsem Dibayar

Hindra Liu | Agus Mulyadi | Jumat, 24 Juni 2011 | 19:27 WIB

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN Daud Tawar, ayah Darsem tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi yang terancam hukuman pancung jatuh pingsan, saat mendatangi kompleks Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (22/6). Daud Tawar meminta dukungan semua pihak, untuk membebaskan anaknya yang terancam hukuman pancung di Arab Saudi.
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan, pemerintah Indonesia akan menyerahkan uang diyat atau kompensasi hukuman mati bagi Darsem binti Daud, TKI yang dipidana mati di Arab Saudi, Sabtu (25/6/2011) pukul 11.00 waktu setempat. Uang diyat senilai Rp 4,7 miliar tersebut diambil dari anggaran Kementerian Luar Negeri.
Hal ini dikatakan Marty, setelah berbicara dengan tim khusus yang menangani kasus Darsem. "Insya Allah (uang diyat) akan diberikan kepada keluarga (korban)," kata Marty kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (24/6/2011).
Marty menambahkan, setelah uang tersebut diserahkan, Darsem tak otomatis terbebas dari vonis mati. Pengampunan itu harus dikukuhkan oleh Raja Arab Saudi, Abdullah.
Darsem terancam hukuman mati di pengadilan Arab Saudi, setelah divonis bersalah membunuh majikan prianya. Di pengadilan, Darsem membela diri bahwa dia terpaksa membunuh karena akan diperkosa.Vonis mati dijatuhi pada Januari 2011.
Batas waktu pembayaran uang diyat jatuh pada 7 Juli 2011. Namun menurut Marty, pemerintah harus segera membayarkan uang diyat tersebut. Berkaca dari kasus eksekusi mati terhadap Ruyati binti Satubino (54), Menlu berniat mempercepat pelunasan uang diat.
"Kami khawatir, deadline langkah-langkahnya lebih awal dari itu," kata Marty di DPR RI beberapa waktu lalu.

source : http://nasional.kompas.com/read/2011/06/24/19275937/Besok.Uang.Diyat.Darsem.Dibayar