Visit My Awesome Photo's Galleries Other World's, Click Here to see!

Search This Blog

Friday, April 20, 2012

Turut Berbela Sungkawa Livorno .Fc,Serie A - Italia

Ribuan orang hadiri prosesi pemakaman Morosini

Kamis, 19 April 2012 23:14 WIB | 962 Views
Ribuan pendukung Livorno menghadiri upacara mengenang pesepak bola, Piermario Morosini, yang meninggal dunia Sabtu lalu akibat serangan jantung (reuters.com)
Berita Terkait
Roma (ANTARA News) - Bergamo dilanda kemacetan pada Kamis, ketika ribuan pelayat memadati jalan-jalan untuk menghadiri pemakaman Piermario Morosini.
Gelandang Livorno tersebut meninggal dunia karena serangan jantung pada usianya yang baru menginjak 25 tahun, saat bermain di Pescara Sabtu silam.
Sekitar 5.000 orang berdiri di luar gereja San Gregorio Barbarigo di kota Bergamo.
Untuk mengakomodasi para pelayat yang datang, terdapat layar raksasa di luar gereja, sehingga publik dapat menyaksikan proses yang terjadi di dalam gereja.
Keluarga, teman, serta rekan-rekan setim, berada di antara 500 orang yang duduk di dalam gereja, sementara pendukung klub lokal, Atalanta, membentangkan bendera klub mereka di tangga di luar gereja.
Para penggemar tersebut menyanyikan nama Morosini ketika para pelatih yang membawa jenazah pemain Atalanta dan Udinese tersebut - Morosini sedang dipinjam Livorno dari Udinese - tiba di gereja.
Pelatih Timnas Italia, Cesare Prandelli, pelatih timnas U-21, Ciro Ferrara, mantan pelatih Timnas Italia dan pelatih Parma saat ini, Roberto Donadoni, dan presiden Federasi Sepak bola Italia (FIGC), Giancarlo Abate, merupakan sebagian sosok populer sepak bola Italia yang berada di antara para tamu, serta kekasih Morosini, Anna.
Pada khotbahnya, pastor don Luciano Manenti mengatakan bahwa Morosini kini dapat bergabung dengan kedua orang tuanya, yang keduanya meninggal saat ia masih remaja. Setelah kematian kedua orang tuanya, Morosini kembali mendapat musibah ketika kaka laki-lakinya yang cacat melakukan bunuh diri.
"Anda datang dari tanah ini, dan kami adalah orang-orang tanah ini," kata don Luciano.
"Namun anda akan menjadi sosok pertama yang dapat berterima kasih pada orang-orang yang menuntunmu, ibu dan ayahmu."
"Tanpa mereka, anda tidak akan menjadi seperti anda, dan kami tidak akan menjadi seperti ini."
Dua lagu dari musisi rock Italia, Luciano Ligabue, dimainkan selama prosesi tersebut, demikian AFP.
(H-RF/I015)
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2012


Dahlan Tolak Cendera Mata
| Erlangga Djumena | Rabu, 18 April 2012 | 12:29 WIB

Kompas/Didit Putra Erlangga Menteri BUMN Dahlan Iskan.
JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan kembali memberikan contoh bagi pejabat-pejabat di negeri ini dengan menolak pemberian cendera mata dari perusahaan milik negara PT Aneka Tambang Tbk.
"Saya ini paling tidak suka kalau ada acara pemberian kenang-kenangan. Saya akan tolak," kata Dahlan, seusai menjadi pembicara pada acara bertajuk "Dengan Meningkatkan Nilai Tambah, Mendukung Kinerja BUMN Menuju Perusahaan Kelas Dunia", Rabu (17/4/2012), di Gedung Antam, Jakarta.
Pada acara yang diselenggarakan BUMN Executive Club tersebut dihadiri sekitar 100 direksi dan komisaris sejumlah BUMN, seperti Aneka Tambang, Bukit Asam, Telkom, Pertamina, dan Perumnas.
Namun, seusai turun dari panggung dan ketika hendak didaulat menerima cendera mata, Dahlan langsung kembali mengambil pengeras suara dan menyatakan bahwa kebiasaan tersebut tidak baik dan harus dihilangkan, terutama di lingkungan BUMN. "Tidak usahlah pakai acara pemberian kenang-kenangan. Itu tidak perlu," ujarnya.
Sejurus kemudian, mantan Direktur Utama PT PLN ini menyatakan bahwa dirinya adalah bagian dari BUMN sehingga tidak harus memberikan tanda mata. "Saya ini atasan Anda-anda, keluarga besar Anda sehingga tidak perlu diberi apa pun. Kecuali ada pihak swasta yang hadir di sini, seperti Hari Tanoe, misalnya...itu boleh diberi tanda mata," ujarnya.
Dahlan memberikan penegasan bagaimana kebiasaan-kebiasaan yang tidak produktif dengan memberikan sesuatu kepada pihak atasan untuk sekadar menyenangkan hati atasan dapat dihilangkan. "Lain halnya jika ada nota kesepahaman (MOU) yang dilakukan salah satu BUMN dengan mitranya...ya saya akan mendukung, menyaksikan, dan bahkan bersedia ikut menandatanganinya, apalagi itu untuk kepentingan perusahaan" ujarnya.

source : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/04/18/12295481/Dahlan.Tolak.Cendera.Mata
 

Menteri Badan Usaha Milik Negara / BUMN ( The best People Repairing for country )


Dahlan Iskan "lesehan" di Istana

Kamis, 19 April 2012 14:54 WIB | 4202 Views


Menteri BUMN Dahlan Iskan kembali melakukan hal di luar dugaan, mendadak duduk di lantai (lesehan-red) kantor kepresidenan, Jakarta, Kamis siang, sambil menjawab pertanyaan para wartawan. (Foto ANTARA)
Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan kembali melakukan hal di luar dugaan. Kali ini, dia mendadak duduk di lantai (lesehan-red) kantor kepresidenan, Jakarta, Kamis siang, sambil menjawab pertanyaan para wartawan.
Peristiwa itu berawal ketika para wartawan menunggu kedatangan sejumlah menteri yang akan mengikuti rapat kabinet terbatas tentang pelaksanaan APBNP 2012 dan opsi pengendalian BBM bersubsidi.
Para wartawan berhasil mewawancarai sejumlah menteri yang datang.
Ada menteri yang menjawab pertanyaan wartawan sambil berdiri, ada juga yang sambil berjalan seakan sedang diburu waktu.
Sementra itu, para ajudan menteri itu sibuk membawakan sejumlah dokumen dan bahkan jas yang terbungkus rapi.
Kini giliran Dahlan Iskan yang datang seorang diri, tanpa dikawal ajudan. Ia hanya mengenakan kemeja putih dengan lengan tergulung ke atas dan--tentu saja--sepatu kets berwarna hitam.
Para wartawan sudah memenuhi lorong kantor kepresidenan. Mereka akan bertanya kepada Dahlan tentang penggantian direksi PT Pertamina (Persero).
Sebelum mendekat kepada wartawan, Dahlan bertanya kepada petugas istana dengan sopan, "Saya boleh lewat?"
Setelah dipersilakan, Dahlan mendekati wartawan yang langsung mencecarnya dengan sejumlah pertanyaan.
Ia tidak langsung menjawab. Dia justru duduk bersila di lantai. Wartawan pun serentak bersorak dan ikut duduk mengerumuni Dahlan, sambil tetap mengajukan pertanyaan.
Tanya jawab antara wartawan dan Dahlan berlangsung cukup lama. Kejadian itu menarik perhatian beberapa pejabat dan staf istana yang melintas.
Ketika ditanya mengapa Dahlan memutuskan untuk "lesehan" di Istana, dia menjawab, "Ya karena kalian duduk. Kalau anda berdiri saya juga berdiri," katanya.
Memang beberapa wartawan atau reporter televisi seringkali berlutut atau duduk ketika melakukan wawancara pejabat. Hal itu dilakukan supaya tidak menutupi sorot kamera yang berada di belakang mereka.
(F008*P008)


Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © 2012

 source : http://www.antaranews.com/berita/306883/dahlan-iskan-lesehan-di-istana