Visit My Awesome Photo's Galleries Other World's, Click Here to see!

Search This Blog

Friday, January 20, 2012

KERETA API SERI MIXED

Monday, September 22, 2008

KA Campuran

Yang dimaksud dengan rangkaian KA Campuran disini adalah dimana rangkaian kereta api tersebut terdiri dari kereta kelas eksekutif dan kelas bisnis. Berikut ini adalah beberapa contoh yang termasuk ke dalam KA campuran :


BANGUNKARTA

Bangunkarta adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan jurusan Jakarta - Jombang lewat jalur utara.

Kereta api Bangunkarta dioperasikan pertama kali pada bulan Januari 1985 melayani pemerjalan ekonomi dari Jombang ke Jakarta. Pada tanggal 24 Desember 1994 layanan KA Bangunkarta ditingkatkan dengan menambah rangkaian kereta kelas bisnis, dan sejak tanggal 1 Agustus 1996 semua rangkaian berubah layanannya menjadi kelas bisnis.

Penambahan layanan kelas eksekutif dilakukan sejak tanggal 1 Februari 1999 dan pada tanggal 1 Juli 2001 sampai dengan sekarang KA Bangunkarta melayani perjalan eksekutif dan bisnis dengan membawa rangkaian 2 kereta kelas eksekutif dan 8 kereta kelas bisnis.

Pada mulanya Kereta api ini melewati jalur selatan (Yogyakarta dan Purwokerto), kemudian diubah sehingga melewati jalur utara (Semarang). Perjalanan sejauh 738 km ditempuh dalam waktu kurang lebih 13 jam dan hanya berhenti di Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang Tawang, Madiun, Nganjuk dan Kertosono.

Nama Bangunkarta diambil dari singkatan nama kota asal dan tujuan kereta api yaitu jomBANG melalui madiUN dan jaKARTA (BANGUNKARTA). Ditawarkan layanan kelas eksekutif dan bisnis dengan kapasitas mencapai 616 tempat duduk.


CANTIK EKSPRES

Kereta api Cantik Ekspres merupakan kereta api yang melayani pemerjalanan Surabaya-Jember dengan membawa penumpang dari Jember hingga Surabaya Kota dengan kereta api campuran kelas bisnis dan eksekutif.

Pemberangkatan dari Jember jam 06:00 dan tiba di Surabaya Kota jam 10:15, dan pemberangkatan dari Surabaya Kota jam 16:00 dan tiba di Jember jam 20:00. Berhenti di Stasiun Jember, Rambipuji, Tanggul, Probolinggo, Bangil, Sidoarjo, Wonokromo, Surabaya Gubeng, dan Surabaya Kota dengan memakai nomor kereta api 102 tujuan Surabaya dan nomor kereta api 101 tujuan Jember.
KA Cantik Ekspres membawa 1 gerbong eksekutif, 2 gerbong bisnis, dan 1 gerbong makan pembangkit bisnis (KMP2).


CIREBON EKSPRES

Cirebon Ekspres adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan jurusan Jakarta - Cirebon.

Kereta api Cirebon Ekspres diluncurkan pada tanggal 29 November 1989. Produk ini didesain untuk melayani pemerjalan koridor Cirebon - Jakarta. Perjalanan sejauh 219 km ditempuh dalam waktu 3 jam dan hanya berhenti di Stasiun Jatibarang.

KA Cirebon Ekspres menawarkan layanan kelas bisnis dan eksekutif dengan alternatif jadwal perjalanan sebanyak 4 (empat) kereta api per hari dari arah Cirebon - Gambir dan sebaliknya.


GUMARANG

Gumarang adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan jurusan Jakarta - Surabaya melewati jalur utara.

Kereta api Gumarang mulai dioperasikan pada tanggal 20 Mei 2001 melayani koridor Jakarta - Surabaya. Jarak sejauh 725 km ditempuh dalam waktu sekitar 12 jam. Dalam perjalanannya KA
Gumarang menelusuri pantai Utara Jawa dan berhenti di Stasiun Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang Tawang, Cepu dan Bojonegoro. Kapasitas KA Gumarang dapat mengangkut sebanyak 488 penumpang dengan rangkaian kereta terdiri dari 2 kelas eksekutif dan 6 kereta kelas bisnis.

Gumarang berasal dari nama banteng (sapi hutan) yang digambarkan sebagai satwa yang gagah berani.


LODAYA
Lodaya adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan jurusan Solo - Bandung.

Kereta api Lodaya diluncurkan pertama kali pada tanggal 11 Maret 1992 melayani pemerjalan koridor Yogyakarta - Bandung dan sejak tanggal 1 September 1992 diperluas layanannya untuk melayani pemerjalan koridor Solo - Bandung. Sebelumnya kereta api ini dikenal dengan nama KA Pajajaran/Senja Mataram. Pada tanggal 2 Mei 2000 dilakukan peremajaan rangkaian KA Pajajaran/Senja Mataram dan diganti namanya menjadi KA Lodaya.

Kereta api ini menawarkan alternatif perjalanan pada malam hari dari arah Solo menuju Bandung dan pada siang hari dari arah sebaliknya. Dalam perjalanan Bandung - Solo pada siang hari penumpang dapat menikmati indahnya panorama Bumi Parahyangan Bagian Timur. Perjalanan sejauh 447 km ditempuh dalam waktu 8 jam 30 menit dan hanya berhenti di stasiun Tasikmalaya, Banjar, Kutoarjo, Yogyakarta dan Klaten.

Nama Lodaya diambil dari cerita rakyat di Tatar Sunda yakni Macan Lodaya yang merupakan penjelmaan dari Prabu Siliwangi ketika berhadapan dengan Prabu Kian Santang.


MUTIARA TIMUR

Mutiara Timur adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan jurusan Surabaya - Banyuwangi.

Kereta api Mutiara Timur dioperasikan pertama kali pada tahun 1972 dengan menawarkan layanan kelas ekonomi dan bisnis. Sejak tanggal 7 April 1996 diluncurkan layanan baru dengan menggantinya menjadi kelas bisnis dan eksekutif. Kereta api ini sengaja dirancang ulang untuk kelas bisnis dan eksektutif yang menginginkan perjalanan ke Pulau Bali dan sebaliknya. Kereta ini menempuh koridor Surabaya - Banyuwangi dengan jarak 257 km, ditempuh dalam waktu sekitar 6 jam 30 menit.

Dalam perjalanannya, kereta api dengan kapasitas 360 tempat duduk yang terdiri atas 2 kereta kelas eksekutif, 1 kereta makan KMP2 dan 4 kereta kelas bisnis ini berhenti di Stasiun Sidoarjo, Bangil, Pasuruan,Probolinggo, Tanggul, Rambipuji, Jember, Kalisat, Kalibaru, Kalisetail dan Rogojampi.

Untuk penumpang yang akan meneruskan perjalanan dari Banyuwangi ke Denpasar dan sebaliknya disediakan bus eksekutif sebagai bagian dari keseluruhan pelayanan yang disajikan oleh PT. Kereta Api. Setiap harinya terdapat dua alternatif perjalanan kereta api dari Surabaya - Banyuwangi dan dari arah sebaliknya dengan jadwal pemberangkatan pada pagi dan malam hari.


PARAHYANGAN

Kereta api Parahyangan mulai dioperasikan pada tanggal 31 Juli 1971 menelusuri alam pegunungan Priangan Bagian Barat dari Bandung menuju Jakarta dan sebaliknya. Perjalanan sejauh 173 km ditempuh dengan waktu rata-rata 3 jam.

Frekuensi perjalanan KA Parahyangan saat ini adalah sampai 20 kali pada hari biasa dan 30 kali pada akhir pekan dan libur. Kereta api ini menyediakan layanan kelas eksekutif yang memiliki pendingin ruangan dan kelas bisnis tanpa pendingin ruangan.

Kereta ini sempat menjadi alat transportasi favorit perjalanan Jakarta-Bandung-Jakarta. Hanya saja terdapat berbagai keluhan terhadap pelayanan yang diberikan.


PURWOJAYA

Kereta api Purwojaya melayani pemerjalan koridor Cilacap - Purwokerto - Jakarta dengan kapasitas 584 tempat duduk dan menyediakan layanan kelas bisnis dan eksekutif. Peluncuran pedana KA Purwojaya dilakukan pada awal Maret 1995.

Perjalanan sejauh 454 km ditempuh dalam waktu 7 jam dan hanya berhenti di Stasiun Kroya, Purwokerto, Cirebon dan Jatinegara. Rangkaian kereta api ini terdiri dari 2 kereta kelas eksekutif dan 7 kereta kelas bisnis. Alternatif perjalanan ditawarkan malam hari dari Cilacap - Jakarta dan siang hari dari arah sebaliknya.


SANCAKA

Kereta api Sancaka beroperasi sejak 21 Mei 1997 dan melayani koridor Yogyakarta - Surabaya. Perjalanan sejauh 311 km ditempuh dalam waktu kurang dari 5 jam.

Rangkaian KA Sancaka memiliki kapasitas sebanyak 496 tempat duduk dan menawarkan layanan untuk pemerjalan kelas eksekutif dan bisnis. Sancaka diambil dari nama seekor ular naga sakti yang siap melindungi.

Sejak tanggal 1 Desember 2002 diluncurkan KA Sancaka II yang menawarkan alternatif perjalanan pada pagi hari dari Yogyakarta - Surabaya dan sore atau malam hari dari arah sebaliknya (berkebalikan dengan perjalanan yang ditawarkan oleh Sancaka I).


SAWUNGGALIH

Kereta api Sawunggalih adalah kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api dengan koridor Jakarta – Kutoarjo, dimana pemberangkatan dari Jakarta terdapat pada stasiun Pasar Senen.

Pada KA Sawunggalih ini terdapat 1 kereta kelas eksekutif dan sisanya adalah kelas bisnis. Untuk jadwal pemberangkatan, KA ini berjalan dua kali sehari yaitu pada pagi dan malam hari. Jalur yang dilewatinya adalah lintas selatan, dengan berhenti di beberapa stasiun seperti Cirebon, Purwokerto, Kroya, Gombong, Karang Anyar hingga Kutoarjo. Dan setelah sampai di Kutoarjo, bagi penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan menuju Purworejo, bisa sekalian ikut KA Fedeer Purworejo yang telah tersedia di jalur 1 stasiun Kutoarjo.



Source :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Transportasi_rel_di_Indonesia

KERETA API SERI ARGO


Tuesday, September 16, 2008

KA Kelas Eksekutif

Berikut ini adalah beberapa profil mengenai kereta api untuk kelas eksekutif :


BIMA

Bima adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan jurusan Jakarta - Surabaya lewat jalur selatan.

Kereta api Bima pertama kali diluncurkan pada bulan 1 Juni 1967, merupakan awal dari sejarah pengoperasian kereta api dengan fasilitas pengatur suhu ruangan/ Air Conditioner di Indonesia.

Melayani pemerjalan koridor Jakarta - Surabaya dan berjalan menembus birunya malam yang menjadi dasar dari penamaan BIMA (Biru Malam). Selain itu kata Bima dianalogikan pula dengan nama dari salah satu tokoh pewayangan Bima yang memang digambarkan memiliki karakter tubuh tinggi besar, kokoh, kekar, kuat dan pemberani. Sejumlah karakter itu senganja dilekatkan pada KA Bima untuk menggambarkan kehandalan perjalanan dan kualitas pelayanannya yang selalu siap dalam berbagai cuaca.

Diawal pengoperasiannya, KA Bima dilengkapi dengan fasilitas tempat tidur couchettedan eksterior kereta yang sengaja dicat dengan warna biru. Namun sesuai dengan keinginan dari pelanggan sejak tanggal 9 Juni 1990 KA Bima mengalami perubahan interior menjadi kereta kelas eksekutif dengan tetap dilengkapi fasilitas pendingin ruangan (AC).

Perjalanan Gambir - Surabaya Gubeng (825 km) melalui Lintas Selatan ditempuh dalam waktu kurang lebih 13 jam dan berhenti di stasiun Cirebon, Purwokerto, Solobalapan, Madiun, Kertosono dan Jombang. Selain itu, banyak penumpang KA Bima yang melanjutkan perjalanan ke Denpasar dengan menggunakan Kereta api Mutiara Timur.

Untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, sejak tanggal 1 Agustus 2002 rangkaian KA Bima sengaja diganti dengan rangkaian kereta api sekelas Argo dengan kapasitas angkut sebanyak 400 orang (membawa rangkaian 8 kereta kelas eksekutif).



GAJAYANA

Gajayana adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan jurusan Jakarta - Malang melewati jalur selatan.

Kereta api Gajayana diresmikan pengoperasiannya pada tanggal 28 Oktober 1999. Layanan kereta api dengan kapasitas 416 tempat duduk dan terdiri dari 8 kereta kelas eksekutif ini melayani pemerjalan koridor Malang - Jakarta.
Perjalanan sejauh 907 km ditempuh dalam waktu sekitar 14 jam 30 menit dan hanya berhenti di Stasiun Blitar, Tulungagung, Kediri, Madiun, Solobalapan, Yogyakarta dan Purwokerto.

Sebutan Gajayana diambil dari nama seorang raja Kerajaan Kanjuruhan yang bernama Sang Liswa (anak dari Dewasimha), dan terkenal dengan gelar Gajayana yang sangat dicintai oleh para brahmana dan rakyatnya karena membawa ketentraman diseluruh negeri. Kerajaan Kanjuruhan ini berpusat di wilayah Dinoyo, Malang.


HARINA

Kereta api Harina adalah kereta api eksekutif yang melayani jurusan Bandung - Semarang Tawang. Saat ini ada 2 rangkaian kereta yang melayani rute ini secara bergantian. Berangkat dari Bandung malam hari (jam 20.15) dan berangkat dari Semarang malam hari (jam 20.30).

Rute yang dilewati cukup unik, dari Bandung tidak ke arah timur, melainkan ke barat menuju Cikampek, Sampai Cikampek kemudian lokomotifnya diputar dan terus berbalik ke arah timur melewati Cirebon, Pekalongan, sampai berakhir di Semarang Tawang.

Harina sesungguhnya merupakan penerus dari kereta api yang pernah melayani rute Bandung - Semarang sebelumnya, yaitu kereta api Mahesa. Namun rute kereta api Maesa ini berbeda dengan Harina, yaitu dari Bandung ke arah timur menuju Tasikmalaya, Banjar, kemudian Kroya. Di Kroya, lokomotifnya diputar dan kereta api melanjutkan perjalanan melalui Purwokerto, Prupuk, dan dari sini mengambil jalur ke arah utara menuju Tegal lewat Slawi, kemudian terus ke Pekalongan sampai Semarang Tawang. Kemudian berbeda dengan Harina yang keseluruhannya merupakan rangkaian kereta api eksekutif, rangkaian Mahesa terdiri dari campuran kereta api bisnis dan eksekutif.

Mahesa ini rupanya tidak berumur panjang. Beberapa lama kemudian, karena inefisiensi jarak (karena jarak melewati Kroya sampai Tegal ini terlalu panjang) dan respon penumpang yang tidak terlalu menggembirakan, kereta api ini kemudian dihentikan pengoperasiannya. Setelah melalui evaluasi, kemudian diluncurkan kereta api Harina yang rutenya diubah melewati utara (Cikampek Cirebon) sehingga lebih efisien.


JATAYU

Kereta Api Jatayu melayani jalur Surabaya - Malang pada kisaran tahun 1997. Rangkaian kereta tersebut hanya berisi kelas Eksekutif dan ditujukan bagi kalangan bisnis sebagai alternatif armada bus Patas. Pada saat beroperasi pertama kali, harga tiketnya sebesar 9000 rupiah, atau dua kali tarif bus Patas. Saat ini kereta Jatayu sudah tidak aktif, dan saat terakhir kali beroperasi tarifnya 10000 rupiah. Untuk melayani kalangan bisnis, saat ini dioperasikan kereta api Malang Ekspres dengan kelas bisnis dan (direncanakan) eksekutif. Nama Jatayu diambil dari nama salah satu tokoh pewayangan pada cerita Ramayana.


KAMANDANU

Kamandanu adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan jurusan Jakarta - Semarang.

Kereta api Kamandanu mulai dioperasikan pada tanggal 23 Desember 1999 melayani pemerjalan koridor Semarang - Jakarta. Rangkaian KA Kamandanu terdiri dari 7 kereta kelas eksekutif dengan kapasitas tempat duduk sebanyak 364 seat.
Selama perjalanan Jakarta - Semarang Tawang sejauh 445 km, kereta api ini hanya berhenti di stasiun Tegal dan Pekalongan dengan waktu tempuh 6 jam. Dari Jakarta ditawarkan alternatif perjalanan pada siang hari dan dari Semarang berjalan pada malam hari.

Menurut cerita pewayangan Kamandanu adalah nama dari sekelompok kerbau yang dipelihara oleh para dewa khayangan yang digembalakan oleh Dadung Awuk dan pernah dipinjam oleh Raden Arjuna sebanyak 144 ekor sebagai prasyarat sewaktu menikahi Wara Sumbadra


RAJAWALI

Peluncuran perdana KA Rajawali yang melayani pemerjalan koridor Semarang-Surabaya dilakukan pada tanggal 21 Mei 2003 sehari setelah dilakukannya launching KA Harina (Semarang-Bandung). KA Rajawali ini merupakan produk baru untuk mengisi kekosongan layanan KA Eksekutif di koridor Semarang-Surabaya. Perjalanan sejauh 280 km ditempuh dalam waktu sekitar 4 jam dan hanya berhenti di Stasiun Cepu, Bojonegoro dan Lamongan. KA Rajawali ini memiliki kapasitas 260 tempat duduk dalam rangkaian 5 kereta kelas eksekutif sekelas Satwa.

Nama Rajawali diambil dari salah satu jenis burung (satwa) yang dikenal sebagai burung yang perkasa, berani dan terlihat anggun pada saat mengepakkan sayapnya terbang dan melayang di udara. Tentunya penamaan ini sengaja dipilih untuk menggambarkan atribut pelayanan yang ditawarkan oleh KA Rajawali yaitu : safety, kecepatan dan ketepatan waktu serta kenyamanan dalam beperjalanan.


SEMBRANI

Kereta api Sembrani melayani koridor Jakarta - Surabaya Pasarturi sejauh 725 km. Peluncuran perdana KA Sembrani dilakukan pada tanggal 1 Oktober 1995. Produk ini merupakan pembaharuan dan inovasi dari KA Mutiara Utara yang sudah beroperasi mendahuluinya.

Kereta api yang memiliki kapasitas 416 tempat duduk ini (8 kereta kelas eksekutif) menawarkan alternatif perjalanan pada malam hari melalui lintas Utara Pulau Jawa dengan waktu tempuh sekitar 10 jam 30 menit dan hanya berhenti di stasiun Pekalongan, Semarang Tawang, Cepu dan Bojonegoro.

Nama Sembrani diambil dari cerita legenda masyarakat tempo dulu yang menggambarkan seekor kuda bersayap yang dapat terbang dan sangat berani. Dalam cerita pewayangan kuda Sembrani adalah kuda tunggangan Batara Wisnu. Sementara menurut hikayat rakyat Jawa, Sembrani merupakan alat transportasi bagi raja, ratu dan senopati yang konon menurut cerita bila bepergian selalu menggunakan kuda Sembrani agar dapat dengan mudah dan cepat sampai ditujuan.


TAKSAKA

Kereta api Taksaka mulai dioperasikan pada tanggal 19 September 1999 untuk melayani koridor Yogyakarta - Jakarta. Perjalanan sejauh 517 km ditempuh dalam waktu kurang dari 8 jam dan hanya berhenti distasiun Kutoarjo, Purwokerto dan Cirebon.

Pada tanggal 17 Oktober 2001 diluncurkan KA Taksaka II yang menawarkan perjalanan siang hari dari Yogyakarta ke Jakarta dan pada malam hari dari arah sebaliknya, sehingga sejak itu terdapat dua alternatif pilihan perjalanan KA Taksaka pada siang dan malam hari dari stasiun Yogyakarta - Gambir atau sebaliknya.

Rangkaian KA Taksaka terdiri atas 8 kereta kelas eksekutif dan memiliki kapasitas sebanyak 416 tempat duduk.
Taksaka merupakan nama lain dari seekor ular besar/naga dalam cerita pewayangan yang baik hati dan pengayom.


TURANGGA

Kereta api Turangga yang melayani koridor Bandung - Surabaya mulai dioperasikan pada tanggal 2 September 1995. Perjalanan sejauh 699 km ditempuh dalam waktu kurang lebih 12 jam dan hanya berhenti di stasiun Tasikmalaya, Kutoarjo, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun dan Kertosono.
Kereta api dengan desain layanan sekelas eksekutif ini menawarkan alternatif perjalanan pada malam hari dengan membawa rangkaian sebanyak 6 kereta dengan 312 tempat duduk.




(Source => http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Transportasi_rel_di_Indonesia)

KERETA API


Saturday, November 12, 2011

Semboyan Kereta Api

Dalam rangka terselenggaranya pengoperasian perjalanan kereta api yang aman, tertib dan lancar, maka semua pergerakan yang ada diaturlah dengan menggunakan Semboyan.
Menurut Peraturan Dinas 3 (PD 3) sebagai perubahan dan perbaikan serta penyesuaian dari Reglemen 3 (R 3) dalam BAB I, Pasal 1, Ayat (1),
yang dimaksud dengan Semboyan adalah,
pesan yang bermakna bagi petugas yang berkaitan dengan perjalanan kereta api sebagai :
a. Perintah atau larangan, yang ditunjukkan/diperagakan melalui orang atau alat berupa wujud, warna, cahaya atau bunyi, meliputi :
1) isyarat;
2) sinyal; dan
3) tanda.
b. Pemberitahuan tentang kondisi jalur, pembeda batas, dan petunjuk tertentu yang ditunjukkan melalui marka.
Continue reading Semboyan Kereta Api...

Tuesday, March 22, 2011

Kilas Sejarah Stasiun-Stasiun KA di Semarang


Semarang adalah satu-satunya kota besar di Jawa yang tidak dilayani Staatsspoorwegen (SS). Tapi sebaliknya dilayani oleh tiga perusahaan kereta api swasta terkemuka di masa itu: selain Nederlandsch-Indische Spoorwegmaatschappij (NIS) juga Samarang-Joana Stoomstram Maatschappij (SJS) dan Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS). SJS dengan jaringan sekitar 400 kilometer menghubungkan Semarang dengan Cepu dan Blora, melalui Demak dan Rembang. Selain itu SJS mengoperasikan trem kota Semarang Jomblang – Bulu. Sedang SCS dengan jaringan sekitar 230 kilometer menghubungkan Semarang dengan Cirebon, melalui Pekalongan dan Tegal. NIS sendiri kemudian memperluas jaringannya dengan membangun lintasan ke Surabaya melalui Brumbung, Gambringan, Cepu dan Bojonegoro dengan lebar sepur 1067 mm.
Continue reading Kilas Sejarah Stasiun-Stasiun KA di Semarang...

Monday, July 12, 2010

Terminal Peti Kemas

Saat ini banyak barang yang diangkut di atas jalan, rel dan laut dalam Peti Kemas (Container) – yaitu semacam krat besar, ada yang berbahan dari lempengan besi ataupun alumunium dan memiliki ukuran standar diantaranya 20’, 40’ dan 45’. Peti Kemas merupakan cara yang baik untuk mengangkut barang dengan bentuk dan ukuran yang berbeda. Alat pengangkut khusus telah dirancang untuk memindahkan peti kemas di antara truk, kereta api dan kapal laut. Alat ini adalah krangkat raksasa (crane), yang mampu mengangkat peti kemas sampai seberat 30 ton.
Continue reading Terminal Peti Kemas...